Suatu Malam di Desa

Alunan gending-gending jawa terdengar dari pesta pernikahan
Suaranya yang khas semakin menyajikan suasana alami pedesaan
Suasana dimana hamparan sawah menghijau, membentuk tangga-tangga surgawi dan diiringi gemericik aliran air kehidupan
Suasana dimana cahaya mentari membangunkan burung-burung dari tidurnya dan menyambutnya dengan kidung pujian surgawi
Suasana dimana jengkerik dan belalang sahut-menyahut mengisi keheningan malam yang kadang-kadang diiringi alunan nyanyian katak
Disana kutemukan jiwa-jiwa sederhana sedang terlelap dalam dekapan dewi tidur
Jiwa yang selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan Sang Khalik kepadanya

Ketika fajar kehidupan mulai menyepuh
Jiwa-jiwa ini segera bangun dengan punuh semangat diiringi kokokan ayam
Mereka segera terangkum dalam samudera aktivitas, meski hujaman terik mentari membuat kulit legam tapi dengan sukacita jiwa-jiwa ini mengalir diantara riak-riak canda tawa

Jalinan kasih sayang yang terjalin diantara mereka membuat matahari tersenyum dan awan pun memberikan tudung bagi mereka
Matahari kembali kesarangnya sambil menyisakan semburat merah
Maka jiwa-jiwa itupun pulang kerumahnya masing-masing
Derap langkah mereka disambut gembira olah keluarganya yang telah mempersiapkan makanan alakadarnya
Menu yang tersaji mampu mengalahkan kelezatan menu-menu di restoran mewah
Karma kasih sayang menjadi penyedap utamanya